Akun Instagram Diretas, Panitia PRIME Sulit Sampaikan Informasi
Rabu siang tepatnya 11 Oktober 2023, akun Instagram resmi PRIME FEB UB terlihat mengunggah Instastory. Unggahan tersebut merupakan penawaran uang tunai sebesar Rp200.000,00 sampai Rp400.000,00 dari pihak yang mengaku Event Quizynet. Tak hanya itu, akun PRIME FEB UB juga mengunggah beberapa testimoni atas penawaran sebelumnya. Setelah ditelusuri, akun tersebut ternyata mengalami peretasan. Hal ini dikonfirmasi oleh Asisten Koordinator Divisi Acara, Zuhdiyyah Rifdah Nur Fadhillah. “Aku kan tidur, terus bangun-bangun sudah ribut semua grup kalau akun PRIME kena hack,” terangnya.
Liestya Dwi Maulinda, Asisten Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat dan Pendanaan (Humdan) menceritakan kronologi sebelum terjadinya peretasan. “Awalnya, sekitar jam dua hari Rabu itu dapat notifikasi kalau ada yang login dari Bandung,” ungkapnya. Ia mengatakan bahwa saat itu tidak ada satu pun Staf Humdan yang berada di Bandung, “Terus ada tautan riwayat login terdeteksi dari Facebook namanya Aulia sr.” Staf Humdan pun langsung mengambil tindakan dengan mengeluarkan beberapa akun yang terdeteksi login di Instagram PRIME hingga menyisakan dua pengguna saja. Tak lama setelah itu, semua akun yang login di Instagram PRIME justru dikeluarkan oleh peretas. “Saat sudah masuk, dia mengeluarkan stafku dan Asko Humdan satunya,” ujar Liestya. Lebih lanjut, Staf Humdan telah mencoba untuk kembali login, tetapi tidak berhasil karena Email dan kata sandinya sudah diganti oleh peretas tersebut. Wulan Ayu Habsary, salah satu Staf Humdan, menyatakan bahwa pelaku meretas akun PRIME hanya untuk mengunggah Instastory. “Karena pengikut Instagram PRIME itu aktif,” jelas Wulan.
Berbagai upaya sudah dilakukan oleh panitia PRIME untuk mengembalikan akun tersebut. “Kemarin sudah coba ke jasa pengembalian akun. Namun, katanya enggak bisa kalau akun lembaga atau organisasi,” ujar Liestya. Selain itu, Rifda juga mengungkapkan bahwa panitia sudah berkali-kali mencoba upaya pemulihan menggunakan Email dua atau tiga tahun sebelumnya. Namun, hal tersebut tak kunjung membuahkan hasil.
Dalam upaya mengembalikan akun tersebut, panitia mengaku bahwa mereka beberapa kali dimintai uang tebusan. “Iya sempat awalnya gitu, dari panitia diminta ganti uang tebusan,” ungkap Rifda. Liestya juga menyampaikan bahwa stafnya yang masih berinteraksi dengan pelaku melalui Direct Message juga diminta untuk memberikan sejumlah uang. “Kita masih berupaya membujuk. Kemarin itu, dia (pelaku) minta Rp400.000,00, kemudian turun ke Rp200.000,00, terus negosiasi lagi jadi Rp50.000,00,” ujar Liestya. Namun, panitia enggan membayar sejumlah uang karena tidak ada jaminan akun tersebut akan dikembalikan. “Sekarang sih menunggu dari hacker-nya mau ngasih atau enggak karena dia sempat bilang katanya mau mengembalikan,” harap Wulan.
Peretasan akun Instagram resmi PRIME menimbulkan kesulitan bagi panitia dalam penyampaian informasi kepada para peserta. Saat ini, panitia menyampaikan berbagai informasi melalui jaringan komunikasi kepada para pendamping. Rifda menjelaskan, “Kita melalui pendamping sih, jadi share langsung ke grup mahasiswa baru (maba).” Tak hanya itu, Rifda juga mengatakan bahwa sudah ada pihak yang tertipu dengan unggahan akun PRIME. “Tapi aku enggak tau yang tertipu itu dari maba atau oknum mana,” ucapnya.