Perjuangkan Demokrasi Lewat Kebebasan Beraspirasi

Mahasiswa Aliansi Bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan unjuk rasa tepat di hari Senin, 19 Maret 2018. Aliansi tersebut merupakan inisiatif dari seluruh mahasiswa di UMM. Kegiatan yang bertitik temu di hallypad UMM ini berlangsung dari pukul 12.00 sampai 16.00 WIB. Aksi ini berlanjut melewati perpustakaan dan berakhir di Gedung Rektorat. Sesampainya di sana, mereka menyampaikan sembilan tuntutan mahasiswa.

Tuntutan tersebut berisi penyelenggaraan perkuliahan dalam kelas yang tidak sesuai dengan peraturan Permenristekdikti Nomor 2 Tahun 2016. Hal ini juga disampaikan oleh Mas’ud F. R., Ketua Himpunan Jurusan Teknik, bahwa terdapat perkuliahan di Kampus II yang jumlahnya melebihi kuota yang tertera di Permenristekdikti tersebut. Selain itu, mahasiswa juga menuntut adanya penghapusan biaya yudisium di semua fakultas. Penurunan biaya semester pendek serta kejelasan informasi dan pelaksanaan program  remedial menjadi tuntutan lain yang diusulkan. Mereka juga menolak adanya kenaikan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Masalah biaya SPP, DPP, dan KKN naik, mungkin kawan-kawan yang tahu KKN dulu Rp300.000 sekarang menjadi Rp500.000,” imbuhnya.

Di sisi lain, minimnya fasilitas membuat mahasiswa mengajukan desakan untuk pembaruan secara menyeluruh. Dua tuntutan selanjutnya yaitu persyaratan Program Kegiatan Mahasiswa untuk kelulusan Student Day serta permasalahan mengenai transparansi pendanaan untuk lembaga juga termasuk di dalamnya. Terakhir, mereka menginginkan adanya campur tangan dalam pengambilan kebijakan kampus.

Menanggapi tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa tersebut, Dr. Sidiq Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum., sebagai Wakil Rektor III menyampaikan, “Sudah bagus aksi itu memang harus disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai kebijakan. Namun karena kita terikat dengan aturan tertentu juga, dalam hal ini mereka sudah baik menyuarakan aspirasinya, harus beriktikad baik,” tutupnya yang saat itu turun langsung ke aksi mahasiswa. Hal tersebut juga senada dengan Dr. Rinikso Kartono, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, “Ini di era demokrasi, mahasiswa kan sebagai user ya maka apa yang diarahkan user wajarlah seperti ini,” pungkasnya.

Penanggung jawab rubrik: Tania

Tim: Fia

Foto: Hamdi

Happy
Happy
0
Sad
Sad
0
Excited
Excited
0
Sleepy
Sleepy
0
Angry
Angry
0
Surprise
Surprise
0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post LGBT Rights : the Nature of US Governments Antipole
Next post Sambangi UNISMA, Jokowi Deklarasikan Mekanisme Tangkal Hoaks